diposkan oleh : Ruslan Selasa 1 Desember 2009
WAJAH Agus Retes Hamison berbinar-binar saat mengetahui dia lulus tes calon pegawai negeri sipil (CPNS). Memastikan benar-benar lulus, Agus berkali-kali memelototi papan pengumuman di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Palangkaraya.
Kelulusan CPNS, Senin (30/11), serentak diumumkan BKD se Kalteng. Pendaftar yang tak sempat ke kantor BKD, bisa melihat pengumuman itu di media lokal setempat.
Agus adalah salah peserta yang berhasil lulus dalam tes CPNS kali ini. Dia diterima di formasi Penyuluh Keluarga Berencana Pemko Palangkaraya.
Agus mengaku, ini kali ketujuh dia mengikuti tes menjadi calon pegawai negeri sipil. Enam kali tes sebelumnya di sejumlah instansi dia gagal. "Ini benar-benar perjuangan hidup saya mas," kata lelaki asal Jateng tersebut.
Agus adalah alumni Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Purwokerto, Jawa Tengah, jurusan Hukum Islam.
Dia merantau ke Palangkaraya hanya dengan modal nekat mengadu nasib di Ibukota Kalteng itu.
Namun, bukan Agus kali pertama ke Palangkaraya. Tahun dia lalu dia juga ikut tes CPNS di Kejati Kalteng, tapi tidak lulus. "Saya coba lagi tahun ini, Alhamdulillah ternyata rezeki saya di Pemko Palangkaraya," katanya.
Agus tidak punya keluarga di Palangkaraya, namun pamannya di Jawa, punya kenalan seorang dosen pertanian di Universitas Negeri Palangkaraya.
Dia pun kemudian tinggal di Palangkaraya sambil mencari uang dengan sebagai pencuci sepeda motor di Kompleks Perumahan Dosen Unpar Jalan Yos Soedarso.
Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama menumpang rumah dosen tersebut. Penghasilan mencuci sepeda motor sehari tidak menentu Rp 20 ribu - Rp 30 ribu.
Agus mengatakan, dia terpacu untuk marantau dan berusaha menjadi PNS di Palangkaraya, karena kasihan dengan kedua orang tuanya yakni Syaliah dan Simarkot Sirojudin yang bersusah payah menguliahkannya hingga menjadi sarjana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar